Detiknet.my.id --- Pemerintah menginstruksikan kegiatan belajar mengajar dilakukan secara jarak jauh berbasis online sebagai antisipasi sebaran virus Corona atau Covid-19. Namun kebijakan ini membuat beberapa pengajar mengalami kendala.
Aisyaturridho, pengajar tingkat SD di sekolah swasta Bekasi mengaku tidak kerasan dengan sistem mengajar online karena tidak bertatap langsung dengan para muridnya. Belum lagi, jika murid kelasnya tidak mendapat fasilitas ponsel secara mandiri dari orangtua.
"Kalau kayak gini kurang efektif. Apalagi buat murid yang kedua orang tuanya kerja, dan anaknya enggak pegang hp sendiri, jadi belajarnya nunggu orang tuanya pulang," ujar Aisy, Selasa (15/3).
Kondisi yang sama juga dirasakan juga oleh Maratus Sholihah sebagai pengajar tingkat SMP. Ia mengaku kegiatan belajar mengajar secara online sedikitnya menghambat pengajar untuk menjabarkan segala penjelasan materi.
Meski secara aktif ia dan kelasnya membuka forum online untuk berdiskusi, hal itu cukup memakan waktu karena tidak adanya jam tetap belajar.
Apalagi, kata Iha, mata pelajaran yang ia pegang adalah Bahasa Indonesia, perlu ada penjelasan langsung mengenai segala materi di dalamnya.
"Penyampaian materi enak secara langsung apalagi materi kelas VIII teks deskriptif banyak materi teks, enak jelasin langsung," ujarnya.
Kebijakan belajar mengajar dari rumah menjadi perhatian khusus oleh Presiden Joko Widodo. Ia mengakui tidak seluruh sekolah siap mengikuti kebijakan ini. Karena ada yang belum mampu belajar secara online. Jokowi meminta keaktifan dari sekolah dan guru.
"Ada yang mampu dengan online ada yang belum sehingga keaktifan tiap sekolah, tiap guru," ucap Jokowi beberapa waktu lalu.
Jokowi mengingatkan kepada para pelajar dan mahasiswa untuk mengikuti anjuran belajar dari rumah. Dengan tidak memanfaatkan situasi seperti sekarang untuk malah bepergian ke tempat kerumunan orang.
"Tapi jangan sampai kita harapkan, pelajar diliburkan tapi malah bermain ke warnet, ke tempat yang banyak kerumunan," ucapnya.
Jokowi mengklaim, kebijakan belajar dari rumah sangat membantu pemerintah mengurangi sebaran corona. Sejumlah aplikasi untuk belajar, kata Jokowi, diharapkan membantu guru dan murid dalam belajar.
"Mendikbud telah memanajemen hal ini, mengkoordinasikan ini, sehingga hari ini kita mendapatkan bantuan gratis untuk belajar lewat online dari ruang guru, dari jenius, dari Google, dari Microsoft, dari Quipper, dari Sekolahmu, dan dari Kelas pintar. Artinya ini sudah berjalan hari ini," kata Jokowi.
Sumber : Merdeka.com/babe
Demikian informasi ini semoga bermanfaat, silahkan simak informasi lainnya dibawah ini.
0 Response to "Curhat Guru Soal Kebijakan Belajar Mengajar Sistem Online Pascawabah Corona"
Post a Comment