Sadis Sekali!, Seorang Siswa SMA di Kota Kupang Aniaya Ibu Guru Saat Jam Pelajaran di Kelas

Detiknet - Seorang siswa Kelas XII di salah satu Sekolah Menengah Atas (SMA) di Kota Kupang tega menganiaya Thresia, seorang ibu gurunya saat jam pelajaran berlangsung, Rabu (21/9/2022).

Dugaan penganiayaan siswa terhadap ibu gurunya itu kini sedang ditangani di Polsek Kelapa Lima, Polresta Kupang Kota. 

Terpantau victorynews.id di Mapolsek Kelapa Lima, pada Rabu (21/9/2022) pukul 15.00 Wita, tampak siswa maupun korban sementara diperiksa penyidik Polsek Kelapa Lima.

Beberapa orang guru terlihat berada di Mapolsek sambil menunggu proses pemeriksaan selesai. Mereka menyayangkan kejadian itu. 

Theresia yang juga guru mata pelajaran sosiologi menceritakan kejadian pemukulan berawal saat ia memberikan materi berupa buku yang dibaca siswa untuk belajar dan memahami di dalam ruang kelas, pada hari ini Rabu (21/9/2022) pagi.

"Saya kasih waktu 30 menit mereka baca, kemudian kalau tidak mengerti silahkan tanya. Nah ini anak dia duduk di depan sambil bercerita dengan suara yang keras dan tidak baca buku pun," katanya saat diwawancarai di Mapolsek Kelapa Lima namun meminta nama lengkapnya tidak disebutkan.

Ia pun mengaku, langsung menegur siswa tersebut agar bisa serius belajar dan tidak menggangu siswa lainnya.

Namun siswa itu malah tidak mendengar, sehingga ia langsung mencoba mengetuk kepala siswa itu menggunakan spidol, tapi karena ditangkis maka tidak mengenai kepala siswa tersebut.

"Saya tanya dia coba ulangi apa yang tadi ibu jelaskan. Dia langsung lihat saya dan bilang halaman berapa tadi ibu? Baru melihat dengan anggap remeh sekali," ujarnya.

"Disitu saya mau ketuk lagi dia. Tapi dia ambil buku dan tahan di kepala jadi saya ketuk dia di buku. Kemudian tanpa saya sadari langsung dengan tangannya pukul saya di muka saya, langsung darah muncrat ke mana-mana. Habis itu dia masih mau pukul lagi, sampai tendang lagi saya," tambahnya.

Ia pun langsung malaporkan kejadian itu ke Polsek Kelapa Lima karena katanya kejadian itu sudah sangat keterlaluan.

"Inilah anak-anak sekarang. Mereka seperti bangga telah pukul guru. Kami Guru ini serba salah, mau tindak mereka keras juga katanya undang-undang perlindungan anak. Mau tindak keras juga bisa orang tua marah," ujarnya sambil berderai air mata.

Sumber : (https://www.victorynews.id/)